Tender Proyek Jembatan Kali Mrawu Banjarnegara, Diduga Ada Kejanggalan dalam Evaluasi Lelang

Tender Proyek Jembatan Kali Mrawu Banjarnegara, Diduga Ada Kejanggalan dalam Evaluasi Lelang

Media Unit 1
Jumat, 04 Juli 2025



Banjarnegara - Proses tender lelang proyek rehabilitasi Jembatan Kali Mrawu di ruas jalan Bulukuning–Kubang, Kabupaten Banjarnegara, memunculkan tanda tanya besar usai muncul pemberitaan diberbagai Media.

Kemenangan CV Indah Tirta Semesta (ITS) dalam tender proyek tersebut, memantik pertanyaan serius soal integritas dan transparansi proses lelang yang dijalankan oleh pemerintah daerah.

Diketahui, proyek tersebut memiliki pagu anggaran sebesar Rp2.490.625.000, dan dimenangkan oleh CV ITS dengan nilai kontrak Rp2.400.000.000, atau penawaran sekitar 3,6 persen dari nila pagu.



Berdasarkan hasil Evaluasi di laman SPSE INAPROC, 10 peserta lainnya yang berada di atas CV ITS, mayoritas gugur karena berbagai alasan, dan dua di antaranya SUMBER ARTHA JAYA dan CV ADI LUHUNG hanya beralasan karena tidak menghadiri undangan klarifikasi dari panitia lelang.

Lalu, apakah ada komunikasi CV ITS ke orang dalam sehingga mengetahui tentang percaturan tender pekerjaan jembatan tersebut?

Penawaran yang cukup rendah ini nampaknya menjadi sorotan tajam. Pasalnya, berbeda dengan tender proyek-proyek lainya yang ada di Kabupaten Banjarnegara dengan tren penurunan sekitar 20 persen bahkan lebih.

Seperti halnya, proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan (Labkes) yang memiliki pagu anggaran Rp13,18 miliar berhasil dimenangkan dengan penawaran Rp10,25 miliar, atau mengalami penurunan lebih dari 20 persen.

Hal serupa juga terjadi pada proyek pembangunan Pasar Karangkobar dan Puskesmas Wanayasa 1, di mana rata-rata tren penawaran pemenang tender sekisar 20 persen lebih.

Kemenangan peserta peringkat terakhir dengan harga penawaran yang cukup rendah ini mengundang dugaan. Apakah proses evaluasi benar-benar dilakukan secara objektif, atau justru menyisakan ruang gelap?

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi yang dilakukan oleh pihak peserta yang gugur dalam tender tersebut.

Meski kemenangan CV ITS memang sah secara administratif, namun fakta bahwa perusahaan dengan peringkat terakhir bisa mengungguli 10 peserta lainnya tetap menyisakan ruang tanya. Apalagi di tengah tren penawaran tinggi yang menjadi kebiasaan tender lelang proyek di Kabupaten Banjarnegara.

Dikutip berbagai Media, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Kabupaten Banjarnegara, Endar Setiyoko, membenarkan bahwa CV Indah Tirta Semesta memang berada di posisi terbawah dalam urutan peserta lelang.

"Kurang lebih antara 3 sampai 4 persen penurunannya, dan betul, CV Indah Tirta Semesta itu berada di urutan terakhir dari peserta lain yang sudah mengajukan penawaran," ujar Endar kepada wartawan di ruangannya, Selasa (1/7/2025).

Menurutnya, dalam proses evaluasi, Kelompok Kerja (Pokja) pengadaan terlebih dahulu mengevaluasi tiga penawar teratas. Namun dalam hal ini, sebagian besar peserta dinyatakan gugur karena berbagai alasan.

"Ada yang tidak hadir saat diundang klarifikasi oleh Pokja, ada juga yang gugur karena dokumen administrasi atau kualifikasi teknis tidak lengkap," katanya.

Endar menjelaskan bahwa Pokja memiliki kewajiban untuk menyampaikan tiga kandidat pemenang kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Jika peserta peringkat atas tidak memenuhi syarat atau tidak hadir dalam klarifikasi, maka Pokja harus melanjutkan ke peserta berikutnya, meski berada di peringkat bawah.

"Sering kali tidak hadir saat diundang. Mereka (Peserta Lelang-red) menganggap dirinya hanya sebagai pemenang cadangan, bukan pemenang utama. Padahal, belum tentu," ujar Endar.

Hal ini, menurut Endar, justru memperlambat proses tender. "Kalau peserta tidak datang saat diundang klarifikasi, kita harus undang peserta selanjutnya, dan itu bisa berulang kali," imbuhnya.

Lebih lanjut, Endar mengingatkan bahwa rendahnya penawaran tidak serta merta menjamin kualitas pekerjaan baik, "Kalau secara nilai ideal, tetapi lebih penting adalah itikad baik penyedia. Kalau dia menawar rendah tapi tetap melaksanakan sesuai spesifikasi kontrak, itu bagus," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya, peran pengawas proyek menjadi sangat penting untuk memastikan pekerjaan tetap berjalan sesuai dengan dokumen kontrak. "Pengawas harus berani tegas jika ada penyimpangan dari spesifikasi teknis," tandasnya.

(Team)