Kades Kampung Kandis Diduga Lakukan Suap Pada Awak Media, Antisipasi Publikasi Kinerja Kepemimpinan Negatif Kedepan

Kades Kampung Kandis Diduga Lakukan Suap Pada Awak Media, Antisipasi Publikasi Kinerja Kepemimpinan Negatif Kedepan

Media Unit 1
Minggu, 11 Mei 2025

Kandis, Media Unit 1 Com - Lagi dan lagi aksi tidak terpuji kembali dipertontonkan oleh MSN selaku Kepala Desa Kampung Kandis. Pada Kamis, (08/05/25), diketahui MSN diduga telah melakukan upaya suap pada awak media yang belakangan ini gencar melakukan pemberitaan atas kinerja negatifnya di Desa. 
"Ada salah seorang Ketua BPD di Kecamatan Kandis, pada Kamis malam menelepon dan mengatakan bahwa ada titipan dari MSN dengan syarat tidak lagi mensyiarkan pemberitaan yang sifatnya negatif terkait kinerja Kepala Desa. Titipan itu sendiri nilainya cukup menggiurkan yakni Rp. 5 juta dan disebut untuk biaya ngopi," ucap Puji Efendi, Ka Biro media Detiknewstv.com untuk Kabupaten Siak, Ahad, (11/05/25).

Menurut Puji Efendi bahwa dana yang sudah disediakan dan dititip melalui salah seorang Ketua BPD itu ditolak dan menyarankan untuk dipulangkan, 
"Hari Jum'at, 9 Mei atau sehari setelahnya saya minta tolong pada Ketua BPD untuk memulangkan dana dari MSN. Harga kopi di Kandis masih 10.000/gelas, duit 5 jt untuk ngopi, mungkin MSN itu salah ingat harga kopi," serunya seraya bercanda.

Pada Jum'at, (09/05/25), atau di hari itu juga tepatnya sore hari usai dana titipan dari MSN ditolak kemudian bermunculan pemberitaan yang kesannya menyudutkan salah seorang awak media, dan itu tidak luput dari perhatian salah seorang Warga Kandis. 
"Ini menarik sangat, setelah pemulangan dana kemudian bermunculan pemberitaan di media online dengan judul Awak media diduga berusaha memeras Kepala Desa Kampung Kandis. Mungkin itu berita yang sengaja di karbit oleh Kepala Desa MSN untuk menjaga marwahnya," ungkap salah satu tokoh Pemuda di Kecamatan Kandis, Cristopel Simanjuntak.

Kades MSN sendiri saat dikonfirmasi hingga kini belum berkenan menjawab. Bilamana itu benar, tentu akan menjadi hal yang sangat memalukan. Seorang pemimpin berusaha menutupi kesalahan dengan melakukan kesalahan lain. (J.Sitorus. )